Senin, 25 Mei 2009

Evaluasi Pembelajaran

Makalah
EVALUASI PEMBELAJARAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Belajar dan Pembelajar yang dibimbing oleh Ir. dr. Syaad Patmanthara, M.Pd
logo-um
Oleh :
RACHMAWATI (207533408603)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap orang yang melakukan suatu kegiatan akan selalu ingin tahu hasil dari kegiatan yang dilakukannya. Seringkali pula, orang yang melakukan kegiatan tersebut, berkeinginan mengetahui baik atau buruknya kegiatan yang dilakukannya. Siswa dan guru merupakan orang –orang yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran, tentu mereka juga berkeinginan mengetahui proses dan hasil kegitan pembelajaran yang dilakukan. Pembelajaran merupakan sistem yang terdiri atas beberapa unsur, yaitu masukan, proses dan keluaran/hasil; maka terdapat tiga jenis evaluasi sesuai dengan sasaran evaluasi pembelajaran, yaitu evaluasi masukan, proses dan keluaran/hasil pembelajaran.Untuk menyediakn informasi tentang baik dan buruknya proses dan hasil kegiatan pembelajaran, maka seorang guru harus menyelenggarakan evaluasi. Kegitan evaluasi dilakukan guru mencakup evaluasi hasil belajar dan evalusi pembelajaran sekaligus.
Secara klasik tujuan evaluasi hasil belajar adalah untuk membedakan kegagalan dan keberhasilan seorang peserta didik. Namun dalam perkembangannya evaluasi dimaksudkan untuk memberikan umpan balik kepada peserta didik maupun kepada pembelajar sebagai pertimbangan untuk melakukan perbaikan serta jaminan terhadap pengguna lulusan sebagai tanggung jawab institusi yang telah meluluskan. Tes, pengukuran dan penilaian berguna untuk : seleksi, penempatan, diagnosis dan remedial, umpan balik, memotivasi dan membimbing belajar, perbaikan kurikulum dan program pendidikan serta pengembangan ilmu.
1.2 Masalah
a. Apakah pengertian evaluasi itu?
b. Apakah fungsi dan tujuan evaluasi pembelajaran?
c. Apa saja sasaran evaluasi pembelajaran?
d. Bagaimana prosedur evaluasi pembelajaran?
1.3 Tujuan
a. Memahami pengertian evaluasi.
b. Memahami fungsi dan tujuan evaluasi pembelajaran.
c. Mengetahui apa saja sasaran evaluasi pembelajaran.
d. Mengetahui bagaimana prosedur evaluasi pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Evaluasi
Davies mengemukakan bahwa evaluasi merupakan proses sederhana memberikan atau menetapkan kepada sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk rasa, proses, orang, objek, dan masih banyak yang lain (Davies, 1981:3). Pengertian evaluasi lebih dipertegas lagi, dengan batasan sebagai proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. (Nana Sudjana, 1990:3).
Untuk menentukan nilai sesuatu dengan cara membandingkan dengan kriteria, evaluator dapat langsung membandingkan dengan kriteria namun dapat pula melakukan pengukuran terhadap sesuatu yang dievaluasi kemuadian baru membandingkan dengan kriteria. Dengan demikian evaluasi tidak selalu melalui proses mengukur (pengukuran) baru melakukan proses menilai (penilaian) tetapi dapat pula evaluasi langsung melalui penilaian saja.
Pengertian evaluasi belajar dan pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai belajar dan pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan penilaian dan pengukuran belajar dan pembelajaran. Sedangkan pengertian pengukuran dalam kegiatan belajar dan pembelajaran adalah proses untuk membandingkan tingkat keberhasilan belajar dan pembelajaran dengan ukuran keberhasilan belajar dan pembelajaran yang telah ditentukan secara kuantitatif. Pengertian belajar dan pembelajaran adalah proses pembuatan keputusan nilai keberhasilan belajar dan pembelajaran secara kualitatif.
Evaluasi pembelajaran merupakan suatu proses untuk menentukan jasa, nilai atau manfaat kegiatan pembelajaran melalui kegiatan penilaian dan atau pengukuran. Evaluasi Pembelajaran mencakup pembuatan pertimbangan tentang jasa, nilai, atau manfaat program, hasil dan proses pembelajaran.
2.2 Fungsi dan Tujuan
Tujuan utama dari evaluasi pembelajaraan adalah sejumlah informasi atau data tentang jasa, nilai atau manfaat kegiatan pembelajaran. Sejumlah informasi atau data yang diperoleh melalui evaluasi pembelajaran inilah yang kemudian difungsikan dan ditunjukkan untuk pengembangan pembelajaran dan akreditasi.
a. Fungsi dan tujuan evaluasi pembelajaran untuk pengembangan
Evaluasi pembelajaran dan hal ini berfungsi dan bertujuan untuk pengembangan pembelajaran, maka evaluasi pembelajaran sedang menjalankan fungsi formatif. Hal ini bertitik tolak dari pandangan bahwa fungsi formatif evaluasi dilaksanakan apabila hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi diarahkan untuk memperbaiki bagian tertentu atau sebagian besar bagian kurikulum (Hasan, 1988:39). Dengan kata lain, fungsi dan tujuan evaluasi pembelajaran untuk pengembangan pembelajaran dilaksanakan apabila hasil kegiatan evaluasi pembelajaran digunakan sebagai dasar pengembangan pembelajaran.
b. Fungsi dan tujuan evaluasi pembelajaran untuk akreditasi
Pada umumnya sebagian orang mengenal akreditasi sebagai suatu penilaian yang dilakukan oleh pemerintah terhadap suatu lembaga pendidikan misalnya sekolah untuk menentukan peringkat pengakuan pemerintah terhadap sekolah tersebut (Arikunto, 1990:186). Akreditasi juga dapat diartikan sebagai suatu proses dengan suatu program atau institusi (lembaga) diakui sebagai badan yang sesuai dengan beberapa standart yang tela disetujui (Scravia B.Anderson dalam Arikunto, 1990:186). Dengan demikian fungsi dan tujuan evaluasi hasil belajar untuk akreditasi dilaksanakan apabila hasil kegiatan evaluasi pembelajaran digunakan sebagai dasar akreditasi lembaga pendidikan.
2.3 Sasaran Evaluasi Pembelajaran
Sasaran evaluasi pembelajaran adalah aspek-aspek yang terkandung dalam kegiatan pembelajaran. Dengan demikian sasaran evaluasi pembelajaran meliputi: tujuan pembelajaran, unsur dinamis pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan kurikulum.
a. Tujuan pembelajaran merupakan sasaran evaluasi pembelajaran yang perlu diperhatikan, karena semua unsur atau aspek pembelajaran yang lain yang selalu bermula dan bermuara pada tujuan pengajaran. Hal-hal yang perlu dievaluasi pada tujuan pengajaran adalah penjabaran tujuan pengajaaran, rumusan tujuan pengajaran, dan unsur-unsur tujuan pengajaran.
b. Unsur dinamis pembelajaran merupakan sasaran evaluasi pembelajaran yang kedua. Yang dimaksud dengan unsur dinamis pembelajaran adalah sumber belajar atau komponen sistem intruksional yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Sumber belajar meliputi:pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar (AECT, 1986:2). Sumber belajar dibedakan menjadi dua jenis:
- Sumber belajar yang dirancang (by design) yakni sumber belajar yang secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen pembelajaran yang memberikan kemudahan atau fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.
- Sumber belajar karena dimanfaatkan (by utilization) yakni sumber belajar yang secara khusus dirancang untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diterapkan, dan digunakan untuk keperluan belajar (AECT,1986:9)
Sumber belajar disebut unsur dinamis karena setiap perubahan yang terjadi pada salah satu sumber belajar akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada kegiatan pembelajaran. Selain itu, perubahan pada suatu sumber belajar akan mengakibatkan sumber belajar lain menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi. Adanya interaksi antara sumber belajar sebagai unsur dinamis pembelajaran dengan siswa akan mewujudkan pelaksanaan pembelajaran.
c. Pelaksanaan pembelajaran
Dalam hal ini pelaksanaan pembelajaran diartikan sebagai interaksi antara sumber belajar dengan siswa. Sasaran evaluasi pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran secara lebih terinci diantaranya adalah:
- Kesesuaian pesan dengan tujuan pengajaran.
- Kesesuaian sekuensi penyajian pesan kepada siswa.
- Kesesuaian alat dan bahan dengan pesan dan tujuan pengajaran.
- Kemampuan guru menggunakan bahan dan alat dalam pembelajaran.
- Kemampuan guru menggunakan teknik pembelajaran.
- Kesesuaian teknik pembelajaran dengan pesan dan tujuan pengajaran.
- Interaksi siswa dengan siswa lain.
- Interaksi guru dengan siswa.
d. Kurikulum
Kurikulum dipandang sebagai rencana tertulis yakni seperangkat komponen pembelajaran yang diuraikan secara tertulis pada bahan tercetak atau buku. Kurikulum tersebut meliputi:
- Tersedianya dan sekaligus kelengkapan komponen kurikulum.
- Pemahaman terhadap prinsip0prinsip pengembangan dan pelaksanaan kurikulum.
- Pemahaman terhadap tujuan kelembagaan atau tujuan institusional sekolah.
- Pemahaman terhadap struktur program kurikulum.
- Pemahaman terhadap GBPP.
- Pemahaman terhadap teknik pembelajaran.
- Pemahaman terhadap sistem evaluasi.
- Pemahaman terhadap pembinaan guru.
- Pemahaman terhadap bimbingan siswa.
2.4 Prosedur Evaluasi Pembelajaran
Ditinjau dari sasaran evaluasi pembelajaran , bahwa yang mempunyai peranan penting dalam memberikan informasi mengenai keberhasilan pembelajaran adalah evaluator (dimodifikasi dari Arikunto, 1988:17). Yang berhak menjadi tim evaluator adalah orang-orang yang telah memenuhi berbagai persyaratan yang telah ditentukan. Prosedur evaluasi pembelajaran ada lima tahapan, yakni:
a. Penyusunan Rancangan
Penyusunan rancangan evaluasi pembelajaran, langkah-langkah kegiatannya adalah sebagai berikut:
1. Menyusun latar belakang yang berisikan dasar pemikiran dan atau rasional penyelenggara evaluasi.
2. Problematika berisikan rumusan masalah yang akan dicari jawabannya baik secara umum maupun terinci.
3. Tujuan evaluasi merupakan rumusan yang sesuai dengan problematika evaluasi pembelajaran, yakni perumusan tujuan umum dan tujuan khusus.
4. Populasi dan sampel, yakni sejumlah komponen pembelajaran yang dikenai evaluasi pembelajaran atau yang dimintai informasi dalam kegiatan evaluasi pembelajaran.
5. Instrumen adalah semua jenis alat pengumpulan informasi yang diperlukan sesuai dengan teknik pengumpulan data yang diterapkan dalam evaluasi pembelajaran. Sumber data adalah dokumen, kegiatan, atau orang yang dapat memberikan informasi atau data yang diperlukan.
6. Teknik analisis data, yakni cara/teknik yang digunakan untuk menganalisis data yang disesuaikan dengan bentuk problematik dan jenis data. (Arikunto, 1988:44-47).
b. Penyusunan Instrumen
Setelah menyusun rancangan evaluasi pembelajaran yakni peta kegiatan yang akan dilakukan selama kegiatan evaluasi pembelajaran, maka tahap berikutnya adalah penyusunan instrumen evaluasi pembelajaran. Menurut Arikunto (1988:48-49), langkah-langkahnya adalah:
1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan instrumen yang akan disusun.
2. Membuat kisi-kisi yang mencanangkan tentang perincian variabel dan jenis instrumen yang akan digunakan untuk mengukur bagian variabel yang bersangkutan.
3. Membuat butir-butir instrumen evaluasi pembelajaran yang dibuat berdasarkan kisi-kisi.
4. Menyunting instrumen evaluasi pembelajaran yang meliputi:mengurutkan butir menurut sistematika yang dikehendaki evaluator untuk mempermudah pengolahan data, menuliskan petunjuk pengisian peserta yang lain, dan membuat pengantar pengisian instrumen.
c. Pengumpulan Data
Setelah instrumen evaluasi pembelajaran siap pakai, maka langkah berikutnya adalah datang kepada nara sumber data untuk mengumpulkan data atau informasi yang diperlukan. Dalam mengumpulkan data dapa tditerapkan berbagai teknik pengumpulan diantaranya adalah kuisioner, wawancara, pengamatan, dan studi kasus. Setiap teknik pengumpulan mempunyai prosedur yang berbeda-beda.
1. Kuisioner yakni seperangkat pertanyaan tertulus yang diberikan kepada seseorang untuk mengungkap pendapat, keadaan, kesan, yang ada pada diri orang tersebut maupun luar dirinya (arikunto, 1988:53). Orang disini maksudnya adalah semua orang yang terlibat langsung atau tidak langsung dalam kegiatan pembelajaran misalnya: guru, siswa, orang tua, pengawas sekolah atau kepala sekolah, dan orang-orang yang lain.
2. Wawancara yaitu suatu teknik pengumpulan data yang menuntut adanya pertemuan langsung atau komunikasi langsung antara evaluator dengan sumber data.
3. Pengamatan merupakan teknik pengumpulan data melalui kegiatan mengamati yang dilakukan oleh evaluator terhadap kegiatan pembelajaran. Evaluator yang bertindak langsung sebagai pengamat harus mencatat segala kejadian dalam kegiatan pembelajaran sesuai instrumen pengamatan yang tersedia. Data yang terkumpul melalui teknik pengumpulan data ini, berupa informasi atau data yang objektif dan realistik dari kegiatan pembelajaran.
4. Studi kasus adalah teknik pengumpulan data didasarkan kasus-kasus yang ada dan didokumentasikan. Teknik pengumpulan data ini dimaksudkan untuk memperoleh data tentang keadaan yang menyimpang dalam suatu kegiatan pembelajaran.
d. Analisis Data
Data atau informasi yang berhasil dikumpulkan selanjutnya diolah dan dianalisis. Sebagaimana halnya dalam evaluasi hasil belajar , data dapat diolah secara individual maupun kelompok. Apabila data diolah dan dianalisis secara individual, maka hasilnya menunjuk pada seseorang atau suatu keadaan. Sedangkan pengolahan dan penganalisisan secara kelompok, hasilnya menunjukkan kepada suatu bagian data atau keseluruhan. Dalam kegiatan evaluasi pembelajaran, analisis data yang paling banyak dilaksanakan adalah analisis deskriptif kualitatif yang ditunjang oleh data-data kuantitatif.
e. Penyusunan Laporan
Setelah melakukan analisis data, seorang evaluator masih harus menyusun laporan tentang evaluasi pembelajaran yang telah mereka laksanakan. Dalam laporan evaluasi pembelajaran pembelajaran harus berisikan pokok-pokok berikut:
1. Tujuan evaluasi, yakni tujuan seperti yang disebutkan di dalam rancangan evaluasi pembelajaran.
2. Problematika
3. Lingkup dan metodologi evaluasi pembelajaran yang dicantumkan disini adalah unsur-unsur yang dinilai dan hubungan antar variabel, metode pengumpulan data , instrumen pengumpulan data, teknik analisis data.
4. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran.
5. Hasil evaluasi pembelajaran, yakni berisi tujuan pengajaran, tolok ukur, data yang diperoleh, dan dilengkapi dengan sejumlah informasi yang mendorong penemuan evaluasi pembelajaran sehingga dengan mudah pembuat keputusan dapat memahami tingkat keberhasilan pembelajaran.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kegiatan pembelajaran memuat tindak interaksi, antara pembelajar dan pebelajar berorientasi pada sasaran belajar, berakhir dengan evaluasi. Kegiatan evaluasi terdiri dari kegiatan evaluasi hasil belajar. Evaluasi berarti sebagai proses sistematis menetapkan nilai tentang sesuatu hal, seperti objek, proses, unjuk kerja, kegiatan, hasil dan tujuan, berdasar kriteria tertentu melalui penilaian.
Evaluasi berarti sebagai proses sistematis menetapkan nilai tentang sesuatu hal, seperti objek, proses, unjuk kerja, kegiatan, hasil, tujuan dan hal lain, berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian. Evaluasi belajar adalah proses penentuan pemrolehan hasil belajar dengan kriteria tertentu. Evaluasi pembelajaran adalah proses penentuan nilai tentang proses pembelajaran berdasarkan kriteria tertentu. Dalam penentuan nilai tersebut orang dapat melakukan pengukuran, pembandingan, penilaian, dan kemudian keputusan penilaian. Evaluasi bersifat kesinambungan, dari tahap satu ke tahap lain selama jenjang pendidikan atau sepanjang hayat.
Evaluasi pembelajaran merupakan suatu proses penentuan nilai, jasa, atau manfaat kegiatan pembelajaran berdasarkan kriteria tertentu melalui kegiatan pengukuran dan penilaian. Evaluasi pembelajaran memiliki fungsi dan tujuan, sasaran, dan prosedur tertentu. Pada umumnya fungsi dan tujuan evaluasi pembelajaran berorientasi pada pengembangan pembelajaran dan akreditasi. Adapun sasaran evaluasi pembelajaran tertuju pada tujuan pembelajaran, dinamika pembelajaran, pengelolaan pembelajaran, dan kurikulum. Prosedur evaluasi pembelajaran umumnya terdiri dari lima tahap berupa tahap-tahap penyusunan rancangan, penyusunan instrumen, pengumpulan data, analisis data, dan penyusunan laporan evaluasi pembelajaran. Pada tempatnya seorang guru profesional dapat melakukan kegiatan sebagai evaluator pembelajaran.

Sabtu, 16 Mei 2009

Troubleshoting Perakitan PC

No

KERUSAKAN

GEJALA

PERBAIKAN

1.

Kabel daya Hardisk dilepas

Text (disk boot failure,Insert System Disk and press enter)

Muncul text ( pri master HDD error bios)

Memasang kembali kabel daya hard disk

2.

VGA dilepas

1 beep panjang, dua beep pendek

Muncul tulisan (check signal cable), tampilan tidak jelas atau buram

Memasang kembali VGA pada posisi yang benar

3.

RAM dilepas

Beep panjang berulang

Memasang RAM pada posisi yang benar

4.

Posisi port untuk keyboard ditukar dengan posisi port untuk mouse

- Muncul text:

windows mouse support

windows did’t detect a mouse attached to the computer. you can safety attach aserial mouse now.

- Mouse dan keyboard tidak berfungsi

Mengembalikan posisi port untuk mouse ke posisi semula

5.

Hubungan power suply ke CD drive dilepas

Muncul text:

CD drive not found

Memasang kembali kabel power supply ke CD drive

6.

Kabel penghubung CPU ke layar monitor dilepas

Monitor tidak menampilkan apa-apa

Menghubungkan kembali kabel penghubung CPU ke layar monitor

7.

Processor dilepas

Monitor komputer mati

Tidak ada bunyi beep

Kipas menyala

Memasang processor

8.

Kabel power supply ke motherboard terlepas

Monitor tidak muncul apapun atau gelap dan tidak berfungsi

Pasang kabel daya ke motherboard sesuai dengan portnya dengan benar dan tepat

Belajar Merakit PC

A. PERAKITAN PC

1. Instal prosesor yaitu dengan memasukkan CPU ke dalam soket Zif dengan benar. Dorong ke bawah CPU dan kembalikan tangkai ke posisi semula. Kemudian diatas CPU pasang heatsink dan pasang pengikatnya, kemudian pasang kabel kipas dengan supply.

2. Install Memori

Pasang RAM psada slot yang telah disediakan dan sesuai aturan, dan tekan hingga kedua kunci mengunci posisi memori.

3. Menginstal VGA Card

Pasang VGA Card pada slot AGP, tekan hingga menancap dengan benar. Jangan lupa pasang bautnya.

4. Instal Hardisk

Pasang hardisk pada casing, dan pasang bautnya, kemudian pasang kabel IDE dari hardisk ke motherboard. Untuk blue connector ke mainboard dan untuk black connector dipasang pada hardisk itu sendiri. Pasang kabel supply hardisk

5. Instal Floppydisk

Pasang floppydisk pada casing, biasanya ada dibawah cd-room. Pasang bautnya. Pasang ujung kabel ujung kabel pada floppydisk dan ujung kabel ada sobekan pada mainboard. Perhatikan warna merah pada kabel selalu terpasang pada bagian yang diberi tanda khusus pada Floppydisk connector. Selanjutnya pasang kabel supply floppydisk (perhatikan bentuk pasangan socket power supply).

6. Menginstal connector pada casing

Posisikan pin/kaki connector tergantung Motherboard. Pasang dengan teliti dan connector untuk panel depan chasing.

7. Pasang kabel powersupply warna warni dari casing ke connector powersupply yang tersedia pada motherboard dengan cara menekan connector. Pasang konektor power supply dengan kabel berwarna hitam berada di posisi tengah, kesalahan pemasangan akan mengakibatkan kerusakan berat pada Motherboard.

8. Pasang kabel serial port yang tersedia pada motherboard.

9. Hubungkan port-port yang ada dengan peralatan yang ada seperti keyboard, mouse, monitor. Power Monitor dan Kabel Power pada bagian belakang casing sesuai dengan konektor masing-masing. Dan hubungkan dari PC ke stavol.

10. Setelah seluruh komponen telah terpasang sengan baik, lakukan uji tampilan dengan menghidupkan komputer. Seperti pada gambar dibawah ini.